Sepanjang hidup kita ni, bermacam rasa kita lalui.
Sedih, gembira, marah, dendam, tenang, bosan, hilang arah, kelakar...macam2 lagi perasaan yang kalau diletakkan sekaligus dalam satu masa, itu namanya gila mereng...hahaha!

Dah nama pun manusia,
tak lari dari melakukan kesilapan yang menyusahkan diri sendiri atau diri orang lain.
Dan sepanjang itu juga, kita tak tahu kenapa orang lain benci kita, sayang kita, dendam kita, rindu kita...bercampur baur.

Ada masa bila orang memfitnah kita,
atau melayan kita dengan penuh kebencian,
syaitan datang merasuk hati kita.
Mula lah kita berprasangka buruk. Mulalah kita berdendam.
Dalam doa pada Allah swt yang kita panjatkan ketika marah itu:

"Ya Allah, ko turunkanlah balasan yang lebih teruk daripada apa yang si polan ini buat ke atas aku!"

You got to be kidding yourself, right?
Mana mungkin Allah swt nak dengar doa engkau yang penuh dendam kesumat.
Sebagai umat Islam, kita patut tahu sifat2 Allah. Pembalas dendam bukan satu daripadanya.
Kenapa setiap kali kita terasa dianiya, kita berdoa supaya Allah menurunkan musibah pada orang tersebut? Kenapa hati kita menjadi busuk sehingga sebegitu?

Yong juga tidak dapat lari dari ditabur fitnah mahupun dilayan buruk oleh sesetengah pihak.
Kalau dikenang2, memang menaikkan amarah.
Tapi apa gunanya?
Yong tak mahu hidup Yong penuh dengan dendam. Yong mahu jiwa Yong tenang sokmo.
Cool bebeh, hoyeh!

Setelah bermacam2 dugaan seperti ini Yong terima sepanjang hidup,
Yong sudah disedarkan dengan satu perkara.
Bila kita bersedih atas sesuatu dugaan atau musibah,
lebih2 lagi sekiranya kejadian itu adalah disebabkan oleh kebencian pihak lain,
doa yang Yong selalu guna:

"Ya Allah, hari ini adalah antara hari aku bersedih. Ku mohon padaMu agar dipermudahkan hari2ku yang seterusnya dan dijadikan hari2 kemudian ini lebih baik dari hari ini."

Tak payah la kita berdoa untuk keburukan/kesusahan orang lain.

Cuba kita berfikir sejenak,
andainya kita berdoa untuk keburukan pada orang yang menganiya kita.
Dan katakan lah, Allah swt makbulkan,....apa yang kita rasa?
Seronok? Puas? Begitukah?

Tapi itu sajalah yang kita dapat.
Dugaan yang lebih hebat mungkin datang selepas itu,
sebab kita terlampau mahukan kepuasan melihat si polan ini mendapat balasan,
sehingga kita leka untuk berdoa supaya Allah meringankan dugaan kita pada hari yang seterusnya.

Ini salah satu puisi yang Yong suka baca. Dikarang oleh Mother Theresa.
Puisi ini mengingatkan Yong tentang kehidupan secara keseluruhan.


Mother Teresa's Anyway Poem

People are often unreasonable, illogical and self centered;
Forgive them anyway.

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway.

If you are successful, you will win some false friends and some true enemies;
Succeed anyway.

If you are honest and frank, people may cheat you;
Be honest and frank anyway.

What you spend years building, someone could destroy overnight;
Build anyway.

If you find serenity and happiness, they may be jealous;
Be happy anyway.

The good you do today, people will often forget tomorrow;
Do good anyway.

Give the world the best you have, and it may never be enough;
Give the world the best you've got anyway.

You see, in the final analysis, it is between you and your God;
It was never between you and them anyway.